Paragraf pembuka.
Salah satu masalah yang membuat beberapa penulis pemula enggan
menuangkan ide-ide hebatnya di atas kertas.
‘Seperti apakah paragraf pembuka yang menarik? Dan seperti apa paragraf
pembuka yang harus kita hindari?’
Nah, untuk menjawab pertanyaan itu, mari sekarang kita bersama-sama
berusaha menjawabnya. ^_^
Sebagian besar contoh di sini adalah dari hasil karyaku. Bukannya aku
mau pamer atau apa. Aku cuma terlalu takut dan malu untuk mencantumkan karya
orang lain tanpa izin. Dan izin biasanya akan memakan waktu. Dan dengan berat
hati aku juga mengatakan jika aku terlalu malas mengetik ulang hasil karya dari
novel #plak
Jadi mohon jangan copas sembarangan isi tips ini ya? Terima kasih.
Macam-macam paragraf pembuka:
1. Percakapan
Banyak orang yang mengatakan jika percakapan bukanlah pembuka yang cocok
untuk suatu naskah. Alasannya karena kita tidak mengenal tokoh yang berbicara. Tapi
aku berani mengatakan jika hal itu tidak benar.
Percakapanpun
bisa menjadi hal yang menarik jika kita mau mengolahnya dengan baik.
Berikut adalah
beberapa contoh yang aku ambil dari karya-karyaku terdahulu.
"Pembayaran hutang untuk kali ini tidak ada masalah bukan?" gadis bersurai hitam gelap itu berkata sambil menata dokumen-dokumen yang berserakan di hadapannya. "Aku akan berusaha melunasinya secepat mungkin. Terjerat hutang adalah hal terakhir yang aku butuhkan untuk menyambut ulang tahunku kali ini."
Dari deskripsi di atas
saja, kita sudah dapat menyimpulkan jika gadis yang tengah berbicara memiliki
rambut hitam dan tengah membayar hutang. Ini adalah salah satu contoh paragraf
pembuka berbentuk dialog dengan penjelasan di dalam paragraf yang sama.
Atau jika kalian tidak ingin
menibankan penjelasan dalam satu paragraf awal, berikut adalah contoh lain yang
bisa kalian pilih.
"Janganlah mencoba untuk menyamai malaikat, Kartika. Jangan pernah. Karena kita adalah makhluk yang berlumuran dosa. Sampai matipun kita tak akan dapat menyetarai mereka. Ya, sampai matipun akan selamanya sama…"
Gadis itu mendongak menatap mata wanita yang memangkunya. Warna yang sangat indah, hitam. Sekelam langit malam tak berbintang. Gadis itu genggam tangannya yang tak seberapa halus, mencoba menenangkan pikiran kalut sang wanita bermata malam itu. "Aku tak pernah mencobanya. Aku juga tak tertarik untuk mencobanya. Menjadi suci terdengar membosankan untukku."
Kalian bisa membuat
deskripsi tentang siapa yang berbicara dengan memanfaatkan tokoh lain yang
menimpali perbincangan itu.
Sebenarnya masih ada
beberapa jenis lagi dari jenis paragraf pembuka ini yang bisa aku tampilkan,
tapi takutnya kita jadi tak sempat membahas paragraf lain. Jadi lanjut ke tipe
paragraf berikutnya!
2. Penggambaran
Setting
Terdengar klise? Memang. Aku sendiri tak cukup munafik untuk mengatakan
jika aku akan langsung meninggalkan FF dengan pembukaan: ‘Pagi yang cerah di
kota xxxx, langit biru berpadu dengan awan putih, …’
Tapi bukan berarti kita tidak bisa membuat pembukaan menggunakan jenis
paragraf ini.
Setting tak harus tempat, bisa berupa suasana ataupun waktu. Tempat tak
harus di suatu kota, suasana tak harus tenang dan waktu tak harus di pagi hari.
Ada banyak pilihan dan kombinasi lain yang bisa kalian pilih untuk tipe
pembukaan ini.
Berikut adalah
beberapa contohnya:
Malam yang sunyi. Hanya hembusan angin yang berani mengusik ketenangan sang Diana yang tengah merajai bagian bumi utara ini. Kepingan-kepingan awan yang jatuh menghujani kota Saint Petersburg ini membuat pemandangan malam terlihat sempurna dengan warna putih monoton, meskipun termometer menunjukkan suhu minus lima derajat celcius di tubuhnya.
Cerita ini mengambil
setting Rusia di musim dingin, suasananya sunyi mencekam. Dan karena ini adalah
FF dengan genre crime, aku mencoba membuat suasana sedingin mungkin. Walau mungkin
agak gagal. >_<
Ada juga yang berupa latar suasana.
Langkahnya terasa berat menyusuri puing-puing bangunan yang hancur berantakan. Matanya terus terarah pada tanah, takut-takut jika tanpa sengaja ia menginjak potongan tubuh yang hancur berantakan.
Ini adalah gabungan
pembukaan dengan tipe latar dan tindakan. Dari tindakan yang dilakukan sang
tokoh, kita bisa sembari lalu membuat setting. Keuntungan tipe ini adalah kesan
yang mengalir dan tidak terasa dipaksakan deskripsinya.
3.
Bagian
dari cerita.
Untuk pembukaan tipe ini
bisa dibagi menjadi tiga jenis: masa
lalu, masa kini dan masa depan.
Untuk masa lalu, kita
dapat mengambil flashback dari masa lalu kisah si tokoh, baru setelah itu kita
mulai cerita sesungguhnya.
Contohnya:
Gadis itu menjerit ngeri melihat darah yang menggenangi ruang keluarganya. Karpet yang ia pijak kini tak lagi terasa nyaman di jemari mungilnya. Rasanya hangat dan lembab. Juga lengket. Lengket oleh cairan merah yang keluar dari tubuh kedua orang tuanya…
Setelah itu baru kita mulai cerita
sesungguhnya. Misalkan pada deskripsi di
atas si gadis masih berusia 8 tahun. Kita mulai cerita dengan gadis yang kini
sudah berusia 16 tahun dan terus berusaha mencari pembunuh orang tuanya.
Lalu untuk contoh masa kini. Ini
dapat berupa deskripsi yang terjadi di masa kini sebelum kamu menjelaskan
kembali mengapa kejadian itu bisa terjadi. Contohnya:
Flippy benar-benar hanya mampu menelan ludah saat merasakan benda tajam itu mengoyak pakaiannya. Menjadikannya serpihan-serpihan yang tak berbentuk.
Ah, tampaknya ia telah tahu resolusi apa yang akan ia lakukan untuk tahun ini….
Baru setelah kalian selesai
mendeskripsikannya, kalian kembali ke masa lalu. Mengapa itu bisa terjadi? Siapa
yang melakukannya? Dll.
Lalu untuk masa depan.
Ini biasanya akan makan satu prolog sendiri karena merupakan pancingan agar
pembaca tertarik untuk membacanya.
Contoh tipe ini adalah
buku Numeric Uno, Labrarus, Sang Cahaya
Zeta karya DewiS . Kalau
penasaran, silahkan beli novelnya *Malah promosi*
4. Suasana
Hati Si Tokoh
Ini adalah yang paling
sering aku pakai. Soalnya aku hobi bikin FF dan OF galau >_<
Seperti yang aku katakan, ini paling
cocok untuk cerita angst. Tapi tak menutup kemungkinan untuk cerita misteri
atau yang lainnya. Berikut adalah contohnya:
Adalah sebuah keganjilan jika aku mencintainya. Memendam rasa padanya adalah sebuah anugrah bernoda kutukan yang menjerumuskanku dalam ngerinya surga dan indahnya neraka. Ya, ini adalah sebuah perasaan yang tak seharusnya kurasakan, sebuah emosi yang seharusnya kulupakan. Namun apa daya, Tuhan menciptakanku bukan untuk merasakan kehancuran akibat mencintainya, selalu ada gadis yang terlahir dengan tulang rusukku sebagai asalnya. Jodohku.
Dan menyesallah diriku karena tulang rusuk tak akan tumbuh menjadi seorang pemuda. Dia bukanlah tulang rusukku, dan aku juga bukanlah tulang rusuknya.
Seharusnya dengan hal ini saja aku telah menyadari jika kebersamaan kita bukanlah kehendak-Nya.
Ini adalah salah satu contoh
curhatan galau dari FF yaoi-ku :3 Tipe ini juga cocok untuk cerita yang
menggunakan sudut pandang orang pertama pengamat seperti:
Aku tahu, kau sama sekali tak pernah berharap jika masa depan akan jadi seperti ini.
Aku tahu, kau menyesali keputusanmu untuk meninggalkannya, hingga saat ini kau dihadapkan pada kenyataan jika kalian bukan lagi sahabat, melainkan musuh.
Dan aku juga tahu, kau masih terus merindukannya. Menginginkannya untuk berada di sisimu selamanya. Meski kau tahu jika itu adalah hal yang mustahil.
Kesannya menghakimi ya?
hehehe… OK lanjut ke tipe berikutnya saja:
5.
Dengan
Aksi!
Ini yang paling aku
cintai #dor
Aksi selalu memancing rasa penasaran
orang lain. Aku kasih contohnya.
DUAR!!
Levi tak perlu menoleh dan bertanya ledakan apa yang ia dengar. Sudah ketiga kalinya dalam sepekan terakhir ia mendengar suara yang sama dari ruang kerja di sampingnya. Pasti gadis bodoh itu lagi-lagi meledakkan hasil penelitiannya.
Nggak terlalu aksi ya? Oh sudahlah. Ledakan
tentu saja akan menarik minat pembaca.
Apa yang meledak? Siapa yang
melakukannya? Dan pertanyaan lainnya. Setidaknya itu yang biasanya aku rasakan.
Atau misalnya contoh yang ini:
Rose mendecih kesal. Digenggamnya senapan laras panjang itu erat-erat. Jangan sampai lengah, salah satu langkahpun ia bisa mati.
“Jasmine!” ia berteriak pada microphone kecil yang dipasang di kerahnya. “Kapan Orchid dan Lily akan datang?!”
“Bertahanlah sepuluh menit lagi, Rose!” teriak gadis di seberang sana.
Rose mendecih kesal. Memangnya bertahan hidup sepuluh menit di ladang ranjau adalah hal yang gampang apa?!
Tak harus aksi yang keras juga. Kalian
bisa menggunakan aksi ringan seperti:
Sirius Black duduk di tepian ranjangnya dengan muka serius. Sesekali dia menggerutu pelan dan mengacak surai hitamnya dengan frustasi. Lalu setelah itu dia akan kembali diam sembari menyangga kepalanya dengan sebelah tangan sambil mengguman tak jelas.
Tentu saja pemandangan ganjil ini membuat teman sekamarnya yang tak lain tak bukan adalah Remus Lupin mengernyitkan alisnya heran. Bagaimana salah seorang teman sekamarnya yang terkenal tak bisa diam ini terlihat amat frustasi?
6.
Memulai
dari masalah.
Masalah selalu menjad daya tarik
tersendiri bagi seorang pembaca. Siapa sih yang mau membaca cerita yang datar
tanpa masalah? Nggak ada kan? Nah berikut adalah contohnya:
Lirih. Alunan desah merindu mempertemukan pemuda bermata hijau temaram itu pada sosok gadis mungil yang masih saja menggerutu dan mengumpat sembari mencoba menyembunyikan tubuh mungil adik laki-laki kembarnya di balik tubuhnya yang juga tak seberapa besar.
"Mati saja kau!" teriak gadis pemilik netra coklat gelap itu sembari menatap nyalang pemuda di hadapannya. "Kau telah membunuh orang tua kami! Dan kau berharap kami akan dengan suka rela menjadi budak-budakmu?! Huh, matipun aku tak sudi melakukannya!"
atau…
Satu dolar dan delapan puluh tujuh sen. Cuma itu. Bahkan, enam puluh sen dari jumlah itu terdiri dari uang receh bernilai satu sen-an, hasil simpanannya selama ini—yang didapatnya dengan cara mendesak tukang sayur, tukang daging dan penjaga toko kelontong agar sudi menjual dagangan mereka kepadanya dengan harga termurah. Proses tawar-menawar itu tidak jarang membuatnya malu, hingga pipinya memerah, sebagaimana semua orang pasti merasakan hal yang sama jika mereka ada di posisinya. Tiga kali sudah Della mempermalukan diri. Satu dolar dan delapan puluh tujuh sen. Lebih sial lagi, besok adalah Hari Natal.
The
Gift Of The Magi (1906) karya O. Henry.
7.
Deskripsi
Untuk tipe ini
hati-hati. Karena ini bisa menjadi titik mati bagi penulis yang tak cermat
mengembangkan deskripsinya sehingga berkesan membosankan.
Contoh karya yang menggunakan tipe
ini:
Tidakkah kau berpikir jika hidup ini mulai terasa membosankan? Terus berputar di antara rutinitas yang seolah tiada berbatas. Melakoni hal yang sama berulang kali hanya dengan sedikit variasi di tiap session-nya.
Di zaman ini, wanita selalu di nomor duakan. Dengan alasan keamanan, mereka selalu dapat hidup nyaman dengan negara sebagai tembok besi yang melindungi mereka dari berbagai macam serangan sementara suami, saudara, orangtua, sahabat atau kekasih mereka tengah berusaha menembus terjangan hujan peluru di luar sana, demi negara yang melindungi wanita-wanita kesayangan mereka juga.
8.
Waktu
dan tempat kejadian perkara #plak
Biasanya aku menggunakan tipe ini
untuk cerita bergaya western atau historical fic. Untuk menegaskan setting
waktu dan tempat yang aku ambil. Contohnya:
Britania, 13 September 1783
"Mau ke mana kau, Minato?"
Pemuda berambut pirang berantakann yang dipanggil itu menatap ayahnya dengan pandangan datar dan kemudian ia tersenyum kecil. "Mencari angin. Udara di sini terlalu memuakkan."
9.
Puisi
Mainstream? Yeah, benar sekali. Tapi
untuk FF romantis, pembukaan dengan puisi selalu manjur lho. Ini adalah salah
satu karyaku yang menggunakan puisi sebagai pembukaannya:
Saat pertama kali melihatmu, aku melihat sebuah cinta.
Berpendar dan bersinar pelan dalam kegelapan.
Dan lihatlah, efek apa yang kau timbulkan dalam hatiku.
Tidur atau terjaga hanya kaulah yang kuingat.
Mata terpejam atau terbuka hanya kaulah yang kulihat.
10.
Perkenalan
tokoh
Walau kesannya membosankan, ini
jelas terbukti sangat ampuh lho ya. Misalnya pada pembukaan novel Animorphs yang selalu menggunakan
pembukaan dengan:
Namaku Cassie.
Atau
Namaku Jake.
Dan lain-lain. Nggak Cuma K.A.
Apllegate saja yang sukses membawakan tipe ini sebagai pembuka cerita yang
menarik. Herman Melville
juga mampu menyuguhkan pembukaan yang serupa dalam karyanya yang berjudul Moby-Dick.
Panggil aku Ishmael.
11.
Menggunakan
mimpi dan jam beker.
Satu hal yang begitu
harus dihindari di dunia profesional. Tapi karena kita masih amatiran,
bolehlah~~ #dor
Yang penting cara
membawakannya saja. Mimpi bisa berupa mimpi indah, pertanda, mimpi buruk dan
lain-lain.
Bangun telat juga salah
satu pembuka terburuk menurut beberapa orang, tapi hei, semuanya bisa diakali.
Orang telat bangun kan reaksinya macam-macam. Ada yang langsung panik, ada yang
cuek dan tidur lagi, ada yang nangis dll.
Ini ada dua contohnya.
“Ah, akhirnya aku menemukanmu…Julietku…”
Mathilda menatap sosok pemuda bermata hijau temaram itu dengan pandangan sedih “Kurasa kau salah. Aku bukan Julietmu. Aku Mathilda. Mathilda Lighbrown.”
“Tidak. Aku tak mungkin salah. Kau adalah Julietku. Dan aku adalah Romeomu.”
“Mengapa kau begitu keras kepala?! Sudah kukatakan namaku…”
Kata-katanya terpotong saat kecupan lembut itu mendarat di dahinya. “Bersabarlah untuk mendengar jawabannya. Aku akan segera menemuimu. Di alam nyata.”
Tepat setelah kata-kata itu terucap, Mathilda merasakan tubuhnya ditarik paksa oleh kekuatan yang tak terlihat. Dan detik berikutnya yang ia tahu adalah…
…ia terbaring di ranjangnya.
“Lagi-lagi mimpi bodoh itu,” gumam sang gadis kesal.
Atau…
Sara mendengus mendengar Arina memanggil namanya gila-gilaan sambil mengguncang tubuhnya. Berusaha membangunkannya.
“Bangunlah pemalas! Lima menit lagi kita terlambat!”
“Biarkan saja aku! Aku tak mau menghadiri kelas si tua itu!” Tara mendengus kesal sambil merapatkan selimutnya.
Arina mengernyit mendengar kata-kata gadis itu. “Kau siap menerima detensi?”
“Yeah.”
…
OK, mungkin
segini aja dariku. Jika ada yang mau menambahkan. Dengan senang hati. Terima
kasih ya sudah membaca~~~
Jika kalian
ingin melihat berbagai macam pembukaan yang bagus, kalian bisa buka:
Pokoknya
isinya keren-keren deh.
Selamat berkarya!
Picture: Tumbrl.com
Terima kasih, kak gee..
BalasHapusIni membantu banget walau aku tahu aku nggak akan langsung bisa membuat yang kayak begitu >,<
Dicoba dulu deh, ya...
Arigatou kakak~ :3
Makasih. Aku juga seneng kalau bisa membantu ^^
BalasHapusSumpah ini ngebantu banget >//< makasih ya kak ^^
BalasHapusSama-sama ^^ Kalau ada yang lain bilang ya ^^
Hapusooh.. makasih infonya , jadi tambah wawasan nih..hehehe
BalasHapusthank u sangt membantu..
BalasHapus