Sabtu, 01 Februari 2014

Ingin FF Kamu Populer?


Dear friend, mumpung malam Minggu dan nggak ada kerjaan (Derita jomblo Q_Q) aku mau bagi-bagi info tentang cara mempopulerkan FF.

Tapi sebelum aku mulai membahas soal itu, aku mau tanya, apa alasan kalian hingga ingin FF kalian populer?

Ingin menjadi author terkenalkah? Ingin menjajal rasanya menjadi penulis dengan seribu review kah? Ingin agar karyanya dikenal banyak orangkah? Atau kalian bisa sebut sendiri alasan kalian masing-masing.

Secara pribadi, aku kurang setuju dengan prinsip menulis untuk terkenal. Nggak munafik, kadang ada kalanya aku menginginkan banyak review dan mengeluh jika FF yang sudah susah payah aku tulis hanya mendapatkan sedikit review. Tapi lama-kelamaan aku sadar, menulis FF itu bukan hanya soal popularitas, tapi soal kegembiraan.

Hm, jadi aku bukan bermaksud menghakimi kalian lho, ya. Aku hanya numpang curcol sedikit >_< #dibunuh

OK, daripada mendengarkan curhatan plus kegalauanku, aku akan langsung saja memulai ulasan singkat seputar judul ini.

1.       Memilih tempat publish FF yang sesuai


Hm, ini amat perlu diperhatikan. Di Indonesia sendiri tempat membaca FF paling ramai dan paling lengkap tentulah Fanfiction.net

Tapi kalian harus ingat jika di situs ini ada beberapa peraturan yang harus ditepati, seperti dilarang mempublish rated MA, RPF, Songfict dan lain-lain. Maka dari itu bagi kalian yang ingin mempubliskan FF seperti di atas, maka aku sarankan beberapa tempat lain yang cocok deh.

Untuk rated MA, aku sarankan untuk mempublishkannya di AO3 atau Adult Fanfiction

Sementara untuk RPF, Songfict dan lain-lain kalian bisa mempublishnya di beberpa tempat seperti AO3, Wattpad, Winglin, Facebook, Twitter, blog pribadi dan lain-lain. Karena sudah banyak tempat untuk mempublishnya, tentunya kalian nggak akan bingung lagi kalau misalnya FF yang kalian buat ternyata melanggar salah satu peraturan di tempat tersebut kan?

Oh ya, sekedar tambahan, aku cuma mau mengingatkan kalau fandom Screenplays di  FFn BUKAN tempat untuk mempublish RPF. ^_^

2.       Memilih fandom yang sesuai


Yap, memilih fandom memang SANGAT PENTING. Karena semakin ramai fandom tempat kita berdiam, tentunya semakin banyak pula yang membacanya. Tapi semakin banyak pula saingannya.

Aku nggak menyarankan kalian untuk memilih fandom yang ramai, tapi pilihlah fandom yang sesuai dengan bentuk penulisan kalian.

Sebagai contoh, bagi kalian yang menyukai membuat FF bertemakan sejarah, aku menyarankan kalian mencari fandom yang cerita aslinya mengangkat tema serupa. Secara pribadi aku menyarankan Hetalia, karena kalian bisa mengangkat tema sejarah dari bangsa apapun dan negara manapun. (Ya iyalah orang anime aslinya memang membahas berbagai personifikasi negara -_-‘)

Lalu bagi kalian yang menyukai sihir, transformasi manusia, penyihir dan semacamnya, fandom Harry Potter, Twilight dan berbagai fandom lain berceritakan fantasy akan siap menerimamu.

Tapi bukan berarti kalau kita menulis kisah AU maka kita nggak akan populer lho. Banyak author AU yang sukses dengan FF AU-nya. Faktor-faktor lainpun mempengaruhi lho ya, ^_^

3.       Memilih karakter dan pair


Menurut pengalaman, biasanya inilah yang paling berpengaruh. Untuk mudahnya, mari kita ambil contoh saja ya, kali ini aku ambil fandom Naruto.

Pair SasuSaku, NaruHina, SasuNaruSasu (bagi kalian yang mengaku fujodanshi >w< ), dan ShikaTema pastinya akan mendapat lebih banyak pembaca dan review dibandingkan dengan kalian yang nulis pair GaaSaku, KibaHina, GaaNaru (Lagi-lagi untuk kalian yang fujodanshi), dan ShikaIno.

Alasannya? Tentu saja karena pair yang canon—atau yang memiliki lebih banyak hint di animenya—lebih populer dibandingkan dengan crack pair.

Jadi kalau kalian menginginkan FF kalian banyak dibaca, tulislah FF yang pairnya canon, OK?

4.       Memilih genre


Genre. Ini adalah masalah paling serius yang selalu aku hadapi tiap kali menulis FF. Apalagi aku bukanlah seorang penulis yang suka memilih genre mainstream -_-‘

Lupakan curcol sesat di atas.

OK, kembali ke masalah menjadi populer dengan pemilihan genre. Seperti biasanya, yang mainstream biasanya yang terkenal. Pilihlah genre yang mainstream pula. 

Misalnya romance, tak diragukan lagi kalau genre ini pastilah genre paling banyak pengikutnya -_-‘, humor, drama, family, friendship, hurt/comfort, angst dan mungkin parodi.

Tapi kalau kalian adalah salah satu pengikut aliran ‘beda itu keren’ macam aku, aku sarankan untuk memilih satu genre nonmainstream dan satu genre mainstream.

5.       Pemilihan judul


Satu lagi masalah yang tak pernah aku temukan solusinya.

Adakah di antara kalian yang suka uhuk—lupa—uhuk memberi judul pada FF-nya sampai tiba saatnya untuk publish seperti aku?

Nggak ada? Kalian patut bersyukur. :3

Tapi satu hal yang harus kalian ingat, dan ini beda dengan poin-poin sebelumnya yang menganjurkan untuk mainstram. JUDUL ITU HARUS UNIK DAN NGGAK MAINSTREAM!

Misalnya, kalian lebih penasaran pada FF yang berjudul ‘Sutet, Where’s My Love!’ (bagi yang penasaran pada FFnya bisa klik tulisan ini ^_^) (Maaf buat Kak Ghina Rifqina a.k.a  kurohippopotamus  yang link FF-nya aku pajang tanpa izin dan aku buat contoh)ataukah FF yang berjudul ‘I love You!’ (Ini judul ngarang sendiri jadi nggak ada link)?

Tentunya yang pertama kan? Kalian pasti berpikir, ‘Hah? Sutet? Apa hubungannya sutet dengan cinta ya?’ dan tergoda untuk membukanya.

Nah, antagonis dengan saran-saran lainnya, aku menyarankan untuk membuat judul yang nonmainstream dan unik agar menarik pembaca. Nggak harus pakai bahasa Inggris atau manca negara, bahasa Indonesia, Jawa dan bahasa lokal lainnyapun bisa menimbulkan rasa penasaran yang sama besarnya kok. ;)

6.       Diksi


Diksi yang unik dan khas tentunya membawa kekuatan tersendiri bagi para penulis dan pembacanya. Tak disangkal lagi kalau banyak author level DEWA memiliki ciri khas pada diksi mereka.

Dan jangan tanyakan ‘Terus, kenapa banyak author yang gaya bahasanya biasa saja bisa terkenal?’ kepadaku.’ Seperti yang sudah kukatakan, satu faktor akan bekerja kuat jika dibumbui dengan faktor-faktor lainnya.

Atau bisa juga karena gaya bahasa yang sederhana lebih banyak dipahami oleh masyarakat umum dan sesuai selera pembaca (yang kebanyakan masih remaja).

Apapun jawabannya, aku tetap berfikir jika diksi itu penting. ;)

7.       Pemilihan rating yang sesuai

Meski terdengar remeh, ini sebenarnya cukup penting lho, semakin rating sesuai dengan usia pembaca, maka akan semakin banyak orang yang membacanya. Dan sampai saat ini terbukti kalau rating T dan M adalah rating dengan peminat paling banyak di FFn.

Bagi kalian yang masih sedikit bingung sama penggolongan rating, maka aku sertakan coret—colongan—coret info soal penggolongan rating.


Rating adalah batas umur pembaca dimana cerita itu ditujukan. Standar rating yang biasa digunakan adalah:

K/G (Kids/General) : karya dapat dinikmati oleh semua umur.

K+/PG (Kids+/Parents Guide): karya yang ditujukan untuk pembaca berusia 9 tahun ke atas, mengandung sedikit unsur kekerasan (hanya berupa penyebutan tanpa pembahasan mendetil secara implisit maupun eksplisit), bahasa kasar yang disamarkan (fuck to frick) atau disensor di beberapa tempat.

T/PG-13 (Teens/PG-13): karya yang ditujukan untuk pembaca berusia 13 tahun ke atas, boleh mengandung unsur kekerasan yang dideskripsikan secara implisit, bahasa tanpa sensor, unsur seksual hanya berupa penyebutan tanpa pembahasan mendetil secara implisit maupun eksplisit.

M/PG-15 (Mature/PG-15): karya yang ditujukan untuk pembaca berusia 15 tahun ke atas, boleh mengandung unsur kekerasan maupun seksual secara implisit serta penjelasan mendetil mengenai tema-tema dewasa seperti mafia, prostitusi, narkoba, dll.

MA/NC (Mature Adult/No Children): karya yang ditujukan untuk pembaca berusia 17 tahun ke atas, boleh mengandung unsur kekerasan maupun seksual secara eksplisit serta penjelasan mendetil mengenai tema-tema dewasa seperti mafia, prostitusi, narkoba, dll.

Untuk melihat alih bahasa dari keterangan penggolongan rating dari FFn, silahkan buka https://www.facebook.com/photo.php?fbid=545699465472773&set=gm.551317691577360&type=1 (Foto oleh Ferra Rii)

8. Buat plot semenarik mungkin.

      Ide seseorang itu tak terbatas, aku yakin  dalam benak kalian pasti tergambar ratusan ide yang wah dan nggak mainstream. Ide nggak mainstram itu nggak harus ide yang eksentrik atau 'keluar dari jalur umum'.

      Untuk hal ini kalian juga bisa mengandalkan diksi jika misalkan cerita yang kalian buat sudah termasuk klise.

      Selama ini sih, yang aku lihat ide-ide yang populer itu masih seputar cinta bertepuk sebelah tangan, selingkuh, sakit hati, cinta yang manis dan sebagainya. Tapi tenang saja, bagi kalian yang punya ide WAH, kalian nggak perlu khawatir jika kalian tak akan bisa populer.

      Selalu ada tempat yang luas untuk mereka yang selalu membuat gebrakan dalam dunia menulis bagi para pembaca ^_^

9.      Summary yang enak dilihat

      Ini penting lho. Diibaratkan membeli buku, pastinya kita akan melihat rangkuman di  belakang bukunya. Jika mearik kita beli, jika tidak kita tinggalkan dan beralih ke buku lain.

      Nah itulah fungsi summary. Kadang aku melihat summary yang tercantum 'bad summary' atau bahkan nggak ada inti cerita dan hanya berisikan 'Author nggak bisa bikin summary, masuk dan review aja!'

      Dan OK, summary yang seperti itu justru membuat aku makin malas untuk menengok ceritanya.

      Kalau secara pribadi, aku menganggap summary yang misterius itulah yang menggiurkan misalnya, 'Malam purnama datang. Sosok-sosok berjubah biru itu datang melayang, menebar aura kegelapan yang tiada taranya. Dan di antara ketakutan yang meraja lela itu, siapakah yang akan datang dan mengusirnya?'

      Atau yang kesannya ceria. '"Kalau aku menang dalam taruhan kali ini, maka kau harus jadi UKE-ku selama seminggu penuh!" Demi tantangan gila si personifikasi negara beralis tebal, demi patung liberty yang jadi kebanggaan, dan demi status SEME yang disandangnya. America bersumpah tak akan kalah!"

      Kita juga bisa memberikan sedikit warning di sana misalnya berupa pair dan dunia yang digunakan misalnya AU, Canon atau Mafia World dll.

10.       Lancarkan serangan promosi sekencang mungkin


Dan inilah faktor terakhir yang menurut aku cukup berpengaruh. Semakin sering seseorang membaca atau melihat judul, link, dan unsur-unsur lain dalam FF-mu, makan akan semakin penasaran pula dia.

Pertanyaan seperti, ‘Eh, ini FF apa ya? Kok di semua grup yang aku ikuti ada promosinya?’ mau nggak mau dia akan tergoda mengklik tautan yang kalian bagikan :D

Selain itu dengan bagi-bagi link saat ada yang minta direkomendasikan (asal sesuai dengan syarat si peminta ya ^_^) terbukti cukup ampuh juga!

Nah, sepertinya cukup segini tips dariku, semoga membantu ya. ^_^

Akhir kata

Menulis adalah bagian dari hidupku, bukan karena harta ataupun tahta, aku menulis hanya karena cinta. Cinta yang polos dan murni bagi kertas dan pena, serta segala ide yang menyertainya.

4 komentar:

  1. '"Kalau aku menang dalam taruhan kali ini, maka kau harus jadi UKE-ku selama seminggu penuh!" Demi tantangan gila si personifikasi negara beralis tebal, demi patung liberty yang jadi kebanggaan, dan demi status SEME yang disandangnya. America bersumpah tak akan kalah!"

    Aduh, aku langsung sakit perut begitu bacanya xDD

    BalasHapus
  2. Neee, contohnya XD apa ajaa deh :D
    Tips lagi, bakal dicoba lagi #nak
    Kak, ada tips-tips membuat plot yang menarik nggak?
    Segitu deh, lanjut ya kak! :D

    BalasHapus
  3. Hakase: Hahaha, sebenarnya itu salah satu proyekku sih, tapi sampai sekarang masih belum kelaksana XD

    BalasHapus
  4. Anonim: Tips untuk membuat plot yang menarik ya? Oke, nanti aku cari dulu deh materinya ^^

    BalasHapus

 
The Star Princess Blogger Template by Ipietoon Blogger Template